" Buktinya pagi ini sudah ada dua pria yang mengantri untuk mengantar Cika menuju sekolah bersama,ia Dafa dan Davin kakak beradik yang serupa tapi tak sama,bagai pinang di belah dua tetapi belahan yang lainnya di belah lagi menjadi seratus, mereka kembar tetapi tak mirip sama sekali kerena memiliki karakter yang sangat berbeda,
" Dafa seorang pria pendiam, kutu buku, dan tak suka akan kehidupan yang hura-hura,akan tetapi bertolak belakang dengan Dafin pria urakan,keras dan sangat brutal,namun yang membuat mereka sama adalah mereka jatuh cinta pada satu orang wanita yaitu Cika,
" Mereka telah berada di pekarangan rumah Cika untuk mengajak Cika berangkat menuju sekolah sama-sama, walaupun mereka pergi dari rumah masing-masing kerena takut niatnya di pagi ini ketahuan oleh kedua belah pihak maka mereka saling menyimpan rahasia, akan tetapi mereka di pertemukan kembali kerena niat yang sama,
" Cika pun bingung kerena telah ada dua orang pria dihadapanya untuk mengajaknya pergi menuju sekolah, Cika tak mau menyakiti hati diantara kedua pria itu, maka ia memutuskan untuk tidak memilih satupun diantara mereka,dan memilih naik kendaraan umum saja,
" Mereka telah sampai di sekolah tempat mereka menimba ilmu, tampak guratan kecewa di wajah Dafa dan Dafin kerena telah gagal untuk mengajak wanita yang mereka sukai untuk pergi ke sekolah bersama, terpikir niat untuk melanjutkan persaingan mendapatkan hati Cika untuk terakhir kalinya,
" Di sekolah sedang panas-panasnya berita tentang hantu di kamar mandi sekolah,kerena seminggu yang lalu Mang Didin penjaga sekolah ditemukan pingsan di kamar mandi sekolah mereka,Mang Didin terkejut melihat sosok wanita berbaju hitam berjalan di koridor sekolah menuju kamar mandi wanita,
" Dan terpikirlah oleh Dafin untuk mengajak Dafa yang penakut bertaruh, siapa yang berani dan bertahan berada di sekolah pada malam hari nanti ia yang akan mendapatkan Cika dan yang kalah harus pergi menjauhi Cika kerena sudah kalah dari persaingan ini, dengan rasa yang tak yakin dan di paksakan Dafa menyanggupi taruhan yang Dafin buat kerena tak mau di anggap penakut oleh saudara kembarnya itu,
" Akhinya sampai juga pada malam yang di tunggu-tunggu, Dafa telah sampai di sekolah pada malam harinya akan tetapi tak terlihat kehadiran Dafin di sekolah,
" Dasar penakut...... " Dafa berkata dalam hatinya,
" Malam terasa gelap tak berbintang,Angin bertiup semilir membuat bulu kuduk Dafa merinding,tetapi tak mengapa demi wanita yang ia sayangi ia akan bertahan sampai terbit fajar,dan akan menang dalam taruhan itu, ternyata sebelum kedatangan Dafa, Dafin sudah terlebih dahulu datang kesekolah pada malam itu kerena tak mungkin Dafin akan menyerahkan Cika ketangan saudara kembarnya itu,Dafin telah merencanakan sesuatu untuk menakut-nakuti saudara kembarnya dengan berpura-pura menjadi hantu dan akan mentertawakannya di keesokan hari di sekolah,
" Akan tetapi Dafa mengetahui niat Dafin yang menakut-nakuti dirinya maka niat itu tak berhasil,akhirnya mereka berdua malalui malam itu bersama,mereka berjalan mengelilingi sekolah kerena penasaran akan hantu yang di bicarakan orang seisi sekolah,apakah benar adanya dan akhinya tepat tengah malam mereka melewati kamar mandi sekolah, sunyi memang kerena tak ada hiruk pikuk keributan seperti di siang hari,rasa merinding,takut dan gelisah bercampur di dalam hati mereka,
" Dan tiba-tiba terdengar suara tawa yang sangat menyeramkan berasal dari kamar mandi wanita,sontak membuat mereka pontang panting lari tak beraturan meninggalkan sekolah pada malam itu,dan yang lucunya mereka tak lagi memikirkan jika mereka sedang bertaruh untuk memperebutkan Cika,
*********
" Keesokan harinya mereka menceritakan kepada seisi sekolah jika mereka mendengar suara tawa wanita dari kamar mandi sekolah sehingga membuat seisi sekolah gempar akan berita itu, ternyata benar ada hantu di sekolah ini, akan tetapi berita yang menghebohkan ini membuat Cika tertawa terbahak-bahak dan tak mau memberi tau alasan mengapa ia tertaawa sementara semua orang di sekolah ketakutan,
" Rupanya ini semua ulah Cika yang mengetahui perjanjian antara Dafa dan Dafin yang tak mau dirinya menjadi barang taruhan mereka berdua,sebenarnya Cika telah meletakan ponselnya di kamar mandi yang sudah di set berbunyi pada tengah malam harinya di saat Dafa dan Dafin melintas melewati kamar mandi sekolah dengan suara tawa wanita yang sangat menyeramkan menyarupai hantu.....
" Dan Cika hanya tersenyum kemudian berkata.......
" Biarkan cerita hantu itu menjadi misteri di sekolah,sampai generasi-generasi penerus sesudah mereka.....
" Oleh : Aryant Darmawan
